Di era ketika dunia penelitian berkembang makin cepat dan data makin berlimpah, perpustakaan nggak lagi cuma jadi tempat nyimpen buku. Perpustakaan riset—apalagi yang ada di universitas—sekarang punya peran penting sebagai pusat data, akses pengetahuan, dan tempat lahirnya kolaborasi akademik. Nah, salah satu konferensi yang paling dikenal para pustakawan akademik dan peneliti di Eropa adalah LIBER Annual Conference.
Tahun 2026 nanti, konferensi ini bakal digelar pada 1–3 Juli 2026 di Perpustakaan Universitas NTNU, Trondheim, Norwegia. Dengan lokasi yang super estetik dan penuh suasana ilmu pengetahuan, LIBER 2026 jadi momentum penting buat melihat masa depan perpustakaan riset dari perspektif global, bukan cuma Eropa.
LIBER sendiri adalah singkatan dari Ligue des Bibliothèques Européennes de Recherche, atau kalau dalam bahasa santainya: asosiasi perpustakaan penelitian se-Eropa. Dan FYI, LIBER ini bukan organisasi ecek-ecek—dia adalah asosiasi perpustakaan riset terbesar di Eropa. Anggotanya ratusan perpustakaan universitas, pusat penelitian, dan lembaga ilmiah.
Karena itu, konferensi LIBER jadi ajang besar yang dihadiri pustakawan kampus, peneliti internasional, pengembang sistem informasi, dan pengambil kebijakan akademik. Ibaratnya, ini adalah “festivalnya” perpustakaan universitas dengan sentuhan profesional dan ilmiah, tapi tetap hangat dan kolaboratif.
Apa yang Biasanya Dibahas di LIBER Conference?
Meskipun tema resmi LIBER 2026 belum diumumkan (biasanya menyusul mendekati acara), konferensi ini hampir selalu fokus pada isu-isu krusial yang mempengaruhi dunia perpustakaan universitas. Beberapa isu yang sering muncul dan kemungkinan besar akan relevan di 2026 antara lain:
- Open Science & Open Access: akses terbuka untuk publikasi ilmiah
- Data Research Management: mengelola data penelitian yang makin kompleks
- Digital Scholarship & Digital Humanities
- Infrastruktur informasi universitas
- Kebijakan ilmiah, hak cipta, dan regulasi informasi
- Inovasi layanan perpustakaan untuk mahasiswa & peneliti
Konferensi seperti ini penting banget karena dunia riset sedang bergerak cepat ke arah transparansi dan kolaborasi. Pustakawan pun dituntut bukan cuma jago teknis, tapi juga ngerti alur penelitian, strategi publikasi, bahkan etika ilmiah.
Kenapa Lokasinya Spesial: NTNU Library, Trondheim
Perpustakaan NTNU (Norwegian University of Science and Technology) adalah salah satu perpustakaan universitas paling maju di Eropa Utara. Lokasinya di Trondheim juga bukan sembarang kota—Trondheim adalah kota pelajar dan pusat penelitian dengan suasana tenang tapi modern.
Bayangin seminar dan diskusi akademik berlangsung di tempat penuh cahaya alami, interior kayu khas Skandinavia, plus pemandangan kota yang adem. Lingkungannya benar-benar mendukung suasana belajar dan bertukar pikiran. Bukan cuma ilmunya yang dapat, vibes-nya juga.
Kenapa LIBER 2026 Penting untuk Mahasiswa dan Pustakawan?
Buat mahasiswa ilmu perpustakaan, konferensi LIBER ini ibarat jendela untuk melihat dunia perpustakaan universitas yang jarang disorot di perkuliahan. Riset, data, publikasi ilmiah—ini semua pondasi akademik yang harus dikuasai perpustakaan modern. Dengan tahu apa yang sedang dibahas di LIBER, kita bisa lebih paham tantangan dan peluang profesi pustakawan riset di masa depan.
Buat pustakawan universitas, LIBER adalah tempat terbaik untuk:
- update inovasi layanan perpustakaan riset,
- belajar praktik terbaik dari Eropa,
- memahami tren open science,
- membangun jaringan internasional,
- dan melihat bagaimana perpustakaan dapat berperan aktif dalam ekosistem penelitian.
Sementara itu, buat peneliti, konferensi ini membantu mereka memahami bagaimana perpustakaan dapat mendukung siklus penelitian mereka, mulai dari pencarian literatur sampai manajemen data publikasi.
Secara keseluruhan, LIBER 2026 Annual Conference adalah acara besar yang membahas masa depan perpustakaan universitas—mulai dari layanan, teknologi, hingga kebijakan ilmiah. Dengan lokasi yang inspiratif di NTNU Library, konferensi ini bakal jadi ruang diskusi yang bukan hanya informatif, tapi juga membawa perspektif baru tentang bagaimana perpustakaan dapat berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan global.